Medan Menyerap Wangsit Di Kota Para Daeng

No Comments
Astra Berbagi Inspirasi (sumber : www.astra.co.id)

Hidup ini memang penuh kejutan. Dalam sekejap segalanya bisa berubah. Tak peduli, miskin ataupun kaya, muda maupun tua, semuanya punya potensi untuk merasakannya. Dan dari sebagian kejutan itu, tak jarang menjadi kisah yang menakjubkan, bisa mengubah hari-hari orang lain menjadi lebih bermakna hingga menginspirasi banyak orang.

Contohnya ibarat ide dari Kota Para Daeng dibawah ini. Dimana ide ini belum usang berlalu, tepatnya tiga hari usai Hari Raya Idul Adha 2017.

*   *  *

Pagi itu, rasa meriang yang saya rasakan semenjak dua hari sebelumnya belum juga sembuh. Sambil memandang ke arah jendela kamar menanti matahari menembus beling jendela, pikiran saya malah berdebat, antara mau masuk kerja atau ijin sakit. Dengan tubuh yang masih meriang dan sedikit kurang semangat, saya meraih smartphone kemudian mengirimkan pesan ke doi yang ada di seberang pulau sana. Saya meminta saran kepadanya, mana yang terbaik, antara masuk kerja atau istirahat dulu.

Tak usang sehabis pesan itu terkirim, smartphone saya pun berbunyi. Ada sebuah pesan masuk, yang di dalamnya tak hanya meminta saya untuk istirahat, tetapi juga sekaligus menyuruh saya untuk cek kesehatan di rumah sakit, atau nggak setidaknya ke puskesmas yang erat dengan daerah saya ngekost.

Saran pun saya terima dan segera mengirim pesan ke group What’s App perusahaan dimana daerah saya bekerja. Hari itu saya meminta ijin untuk tidak masuk mengawas proyek dilapangan alasannya ialah sakit dan ingin menyidik kesehatan ke dokter. Bigboss pun memperlihatkan izin dan saya pun pribadi bersiap untuk ke puskesmas yang masih berada di kompleks BTN Antara, Makassar.

Saat menuju puskesmas, dalam hati saya berkata : “pasti nggak banyak nih orang di puskesmas”.

Namun dikala saya sampai, yang saya temukan malah sebaliknya. Pagi itu pemandangannya sungguh unik. Ternyata udah banyak yang antri semenjak pagi dan di dominasi oleh para orang renta (rata-rata di atas kepala 5). Menariknya, tidak semuanya sakit, melainkan cuma untuk cek up rutin. Sungguh sesuatu yang mengagumkan dan menginspirasi berdasarkan saya. Di usia yang udah di atas 50 tahun, mereka masih semangat dan peduli akan kesehatan. Suatu hal yang patut di tiru oleh masyarakat lainnya. Bahwa tak harus menunggu sakit dulu gres peduli dengan kesehatan diri.

Ah… pagi itu, rasanya ibarat di tampar berkali-kali. Dengan takjub, saya melangkahkan kaki menuju counter daerah mendaftar. Saya pun disambut dengan senyuman oleh pegawai puskesmas sekaligus meminta kelengkapan manajemen yang diharapkan sebelum memperlihatkan nomor antrian. Oh iya, pagi itu, di puskesmas itu para pegawai lagi merapikan manajemen di internalnya. Tujuannya demi memudahkan manajemen calon pasien maupun yang sudah biasa menyidik kesehatan di daerah tersebut di kemudian hari.

Usai mendapat nomor antrian, saya pun bergegas menuju dingklik kosong yang tersedia. Sambil menunggu nama saya di panggil, kuping saya serius mendengarkan setiap dialog para orang renta yang juga menyidik kesehatan hari itu.

Di antara yang ngobrol, ada satu sosok yang familiar bagi saya. Sebut saja namanya pak Ahmad (nama samaran). Usianya sekitar 60-an tahun. Ia bercerita banyak hari itu, mulai dari urusan masakan kesukaan hingga urusan kesehatan. Beliau menyukai masakan yang berkolesterol. Hari itu ia melaksanakan cek up lebih cepat dari jadwal biasanya. Dan penyebabnya ialah dikala Idul Adha tiga hari sebelumnya, ia tidak mengecewakan banyak makan daging. Makanya ia semangat sekali untuk menyidik kadar kolesterolnya pagi itu.

Apa yang dilakukan oleh pak Ahmad tersebut, bagi saya ialah sebuah ide yang patut di tiru. Bahwa untuk tetap sehat, maka kita harus peduli dengan kesehatan kita sendiri dan tidak perlu takut, serta ragu untuk memeriksakan pribadi kepada ahlinya. Yah, siapa lagi jikalau bukan ke doker.

60 Tahun Astra, Tak Berhenti Menginspirasi

Pos Kesehatan Kelurahan Rappocini (sumber : www.makassar.tribunnews.com)
Selain ide dari para lansia, ibarat pak Ahmad (nama samaran) di atas, ada juga ide lain yang tak kalah menarik. Bahkan sudah dilakukan semenjak 60 tahun yang lalu. Dan ide ini bukan tiba perorangan, melainkan dari sebuah group perjuangan yang semua orang sudah mengenalnya.

Ya, ide kedua ini tiba dari Astra Indonesia yang sekarang sudah memasuki usia yang ke 60 Tahun. Di usianya yang tidak muda lagi, bahkan sudah seumuran dengan para orang renta di puskesmas yang saya temui, Astra tetap semangat menginspirasi banyak orang.

Di usianya yang ke-60 ini, Astra kembali menginspirasi bangsa dengan menyebarkan kepada sesama lewat jadwal kepedulian sosialnya ke masyarakat. Untuk tahun ini, Astra bekerja sama dengan kelurahan Rappocini, Makassar, menggiatkan kembali Kampung Berseri Astra dalam bentuk Pos Kesehatan Kelurahan (PosKesKel) di lorong tujuh, yang juga diberi nama Lorong Honda CBR.

Seperti yang dikatakan oleh Kepala Wilayah Astra Motor Makassar, Denny Teguh, PosKesKel yang sebelumnya sempat terbengkalai selama dua tahun belakangan itu memang berada di lokasi strategis pertengahan kelurahan Rappocini, namun kondisi fisik bangunan tidak memungkinkan untuk dilakukan acara puskesmas lagi.

Melihat lokasinya yang strategis dan sanggup bermanfaat untuk warga sekitar, bangunan yang dulu kondisi atapnya roboh, jendela pecah, lantai dan dinding juga rusak, maka Astra Motor Makassar pun mencoba membantu merenovasi semoga sanggup aktif kembali sebagai Pos Kesehatan Kelurahan yang layak. Dan sesuai dengan harapan, pos kesehatan itu aktif kembali.

Beruntunglah mereka yang bisa mencicipi jadwal Astra peduli social dan kesehatan tersebut. Karena diluar sana masih banyak yang belum mencicipi hal yang sama. Untuk Astra jangan pernah berhenti menginspirasi banyak orang. Kepedulianmu menciptakan banyak orang terbantu dan semoga mereka yang telah merasakannya bisa melaksanakan hal yang sama pula.

Bonus, jadwal Astra selanjutnya #generAKSISEHATIndonesia.

BTN Antara, 5 November 2017


Tulisan ini diikutkan Lomba Blog Inspirasi 60 Tahun Astra

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar

Posting Komentar