Medan 7 Trik Merapikan Rumah, Mudah Dan Irit Waktu!

No Comments

Tips dan Trik Merapikan Rumah Dengan Cepat

Membersihkan rumah merupakan pekerjaan yang tidak mengecewakan mudah. Namun tak jarang pekerjaan ini paling banyak menyita waktu, apalagi bagi yang tidak biasa melakukannya. Dijamin, pekerjaan yang tadinya hanya butuh waktu 5-10 menit ibarat menyapu ruangan sekaligus di pel, malah bertambah usang jadi 20 menit bahkan lebih.

Kenapa bisa? Salah satu penyebabnya bisa jadi alasannya ialah kebanyakan ngoceh alias ngedumel. Hayooo... siapa nih yang suka begini di rumahnya. Padahal cuma di suruh menyapu loh, belum disuruh mengerjakan pekerjaan rumah lainnya.

Nah, buat kau yang suka mengerjakan pekerjaan rumah sendiri setiap harinya, bukan cuma menyapu dan mengepel doang ya. Ada baiknya mulai kini memikirkan taktik yang tepat, supaya setiap kali membersihkan atau merapikan rumah bisa praktis, cepat, ekonomis waktu dan juga tenaga.

Sangat jarang loh orang yang menunjukkan cukup perhatian pada taktik merapikan rumah. Jangankan mau melaksanakan inovasi, memikirkan bagaimana cara cepatnya aja kebanyakan ogah-ogahan.

Tapi hening aja, kali ini saya berhasil merangkum beberapa trik dalam merapikan rumah. Sehingga kau yang punya harapan untuk menghemat waktu dan tenaga bisa eksklusif mempraktekkannya. Seperti apa trik yang saya maksud, berikut langkah-langkahnya yang saya rangkum dari Idea Online dan saya modifikasi menurut pengalaman pribadi biar lebih menarik.

Jangan Persulit Diri

Hayooo... kenapa nggak boleh mempersulit diri? Jawabannya silahkan isi sesuai kemampuan masing-masing. Hehehe...

Menurut Kate Brown, seorang organizer profesional bersertifikat dan pemilik Impact Organizing, hal pertama yang musti dilakukan ketika proses merapikan rumah ialah sebaiknya yang bisa memudahkan diri sendiri. Dengan kata lain sebaiknya segalanya dibentuk lebih praktis.

Contohnya, hindari "menyembunyikan" keranjang cucian kotor di belakang lemari. Sebaliknya, gunakan keranjang terbuka yang gampang diakses. Sehingga kau sanggup melemparkan/meletakkan pakaian kotor dengan mudah. Efek sampingnya akan membuatmu lebih disiplin dalam menempatkan cucian kotor.

Gunakan juga penyimpanan terbuka untuk keperluan lain, ibarat keperluan mandi dan memasak. Dengan cara ini, kau tidak malas menyimpan barang-barang kembali pada tempatnya. Bila perlu kau terapkan pada daerah sampah. Semakin sedikit langkah yang harus ditempuh, sistem pengaturan akan semakin baik.

Jadi, harap buang jauh-jauh slogan “Kalau bisa dipersulit, kenapa harus dipermudah?

Soalnya yang akan kau bersihkan ialah rumah sendiri dan itu bukan kiprah kuliah atau kiprah magang, yang notabene slogan di atas seringkali digunakan.

Banyak Tempat Penyimpanan Bukan Solusi

Ketika ingin membenahi rumah, banyak orang justru "terperangkap" harapan untuk menyediakan lebih banyak daerah penyimpanan yang bergotong-royong tidak mereka butuhkan. Padahal, kunci bergotong-royong ialah mengevaluasi diri sendiri.
Selalu ingat "aturan" 80/20. Maksudnya, orang-orang hanya memakai 20 persen barang-barang yang mereka miliki di rumah. Dengan mengingat "peraturan" ini, akan membuatmu sadar bahwa di sekelilingmu banyak barang-barang yang bergotong-royong sudah tidak lagi diperlukan. Dengan menyingkirkannya bisa menghemat isi dompet dalam penyediaan tempat, serta mengurangi "sakit kepala" dalam situasi-situasi darurat. 

Evaluasi Sistem Yang Diterapkan

Jika sudah selesai merapikan rumah, namun masih tampak berantakan, itu tandanya sudah saatnya untuk memperbaiki sistem kau terapkan. Pertama, singkirkan barang yang tidak dibutuhkan. Kedua, kumpulkan barang-barang menurut penggunaannya. Kemudian simpan benda-benda tersebut pada kontainer terbuka.

Ketika menentukan daerah penyimpanan, usahakan berbentuk persegi. Bentuk tersebut jauh lebih menghemat daerah ketimbang bentuk melingkar atau bentuk lainnya. Setelah semuanya mempunyai tempat, jangan lupa untuk menunjukkan nama pada masing-masing daerah tersebut. Biar lebih memudahkan dicari ketika sewaktu-waktu dibutuhkan gitu.

Usahakan seluruh keluarga mengetahui "sistem" yang kau terapkan. Tujuannya, supaya mereka sanggup membantu mengembalikan barang-barang pada tempatnya dan menjaga keteraturan di dalam rumah.

Terlalu Penuh = Alarm

Setelah menyediakan daerah penyimpanan untuk segala hal, kau akan mengetahui dengan pasti, kapan waktunya untuk menyingkirkan barang-barang tersebut. Sebagai contoh, jika memiliki daerah khusus untuk majalah, maka hal itu akan menyadarkanmu jikalau daerah majalah sudah penuh, artinya harus segera disingkirkan.

Jangan Biarkan Laci Berantakan

Jangan biarkan tempat-tempat "tersembunyi" di rumah menjadi "sarang" tumpukan barang. Buat laci tetap teratur dan isinya tidak menumpuk. Sebaiknya pisahkan penggalan dalam laci dengan kontainer-kontainer mungil. Dan lebih baik dipisahkan sesuai kegunaannya masing-masing.

Hindari Kebiasaan Menumpuk Barang

Beberapa lokasi berpotensi menjadi lokasi barang-barang menumpuk. Contoh meja makan, meja di bersahabat pintu masuk rumah, dan meja dapur. Sebaiknya "singkirkan" kesempatan barang-barang menumpuk dengan cara "memenuhi" area itu lebih dahulu.  Sebagai contoh, jikalau kau cenderung memenuhi meja makan dengan tumpukan barang-barang, berikan pemisah pada penggalan tengahnya.

Tempat Penyimpanan Barang Praktis Diraih

Terakhir, perhatikan lokasi penyimpanan barang-barang. Bagi barang-barang yang sering digunakan, sebaiknya disimpan pada lokasi gampang diraih. Sebaliknya, bagi barang-barang "musiman", sebaiknya simpan pada lokasi-lokasi kondusif yang lebih sulit dijangkau. Cara ini menciptakan aktivitasmu di dalam rumah jadi lebih efisien dan tentu tak perlu membongkar daerah penyimpanan alasannya ialah terhalang "barang-barang musiman".

Selamat mempraktekkan.

BTN Antara Makassar, 19 April 2017
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar

Posting Komentar