Kompasianer Makassar Peserta Nangkring Bareng AXA Indonesia |
“Tinggalkanlah dongeng yang indah bukan derita untuk keluarga anda di masa depan”
Kalimat itu terlihat sederhana namun sangat menyentuh bagi aku langsung yang malam itu menjadi salah satu penerima terpilih Kompasiana nangkring bareng AXA Financial, yang bertempat di The Rinra Hotel, Makassar. Meski gres mengambil ancang-ancang untuk lebih serius lagi dalam membangun sebuah hubungan, atau dengan kata lain sudah ingin berumah tangga, aku dan pasangan sudah mulai memikirkan hal itu.
Ya, aku dan pasangan suka berdiskusi ihwal masa depan. Kelak apa yang akan terjadi bila kita sudah bau tanah nanti. Dimana belum tentu belum dewasa sempat menjenguk kita, mereka akan sibuk dengan dunianya, rumah tangganya dan masih banyak lagi, sampai bercita-cita untuk menjauh dari hiruk-pikuk perkotaan bila sudah bau tanah atau pensiun. Dari desa kembali ke desa, begitulah kira-kira maksud dari harapan itu.
Namun dibalik semua itu, tak jarang hadir pertanyaan-pertanyaan yang kadang suka menjadi beban pikiran. Bisa nggak ya mengumpulkan dana untuk sebuah mimpi itu? Kira-kira berapa yang harus disisihkan dari honor untung impian masa depan yang belum niscaya tersebut? Mampu nggak nanti kita mewujudkannya, apalagi melihat perekonomian dari hari ke hari yang semakin menyeramkan? Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Ah… itu gres satu mimpi, bagaimana dengan mimpi lainnya. Bisa-bisa rambut cepat rontok kalau dipikirkan terus. Mending jalani aja menyerupai air yang mengalir, dimana tetap damai meski banyak bebatuan yang menghalangi. Ya nggak?
Belajar Mengelola Keuangan Lewat Game Praxis
Seperti ini wujud Game Praxys |
Sebelum masuk ke bahan inti, malam itu sehabis makan malam, program dibuka dan dimulai dengan sebuah game seru dengan satu meja di isi kurang lebih 7 orang. Game itu dinamakan praxis.
Dalam game itu, penerima diajak untuk berguru merencanakan masa depan dengan dan bagaimana cara mengelola keuangan dengan cerdas. Permainan praxis ini di dalamnya terdiri dari papan permainan, 3 dadu, bidak, mata uang, pekerjaan awal, tabungan, dana pensiun, kartu asuransi, panel bursa efek, dan panduan siklus bisnis.
Di awal permainan, semua pemain mendapatkan modal dan pekerjaan awal sebagai seorang direktur dengan honor yang masih standar alias pas-pasan. Di dalam papan permainan, pemain diwakili oleh sebuah bidak yang telah dipilih sebelumnya. Bidak inilah yang akan berjalan mengitari papan permainan sesuai jumlah angka yang keluar dari dadu yang sebelum di kocok.
Layaknya di kehidupan nyata, dipermainan ini kita juga mendapatkan gaji, bias mengupgrade pekerjaan bila punya keberanian. Namun tak semudah yang dibayangkan, ada harga yang harus dibayar ketika ingin mengupgrade pekerjaan, yakni dengn membayar biaya pendidikan sebesar selisih honor antara pekerjaan usang dan baru. Tentunya sehabis itu bakal mendapatkan laba dimana setiap gajian nominal yang diterima akan lebih gede dari sebelumnya.
Dalam memilihkan pekerjaan pun dihadapkan pada 2 pilihan, mau swasta atau pemerintah. Jika menentukan swasta, maka kewaspadaan harus ditingkatkan sebab bias saja malah menjadi seorang pengangguran dan tentunya tidak akan mendapatkan gaji. Artinya kita seolah-olah berjudi dengan kehidupan sendiri dalam menentukan memilih pekerjaan.
Tak sekadar ihwal pekerjaan, dalam game ini penerima juga diajarkan bagaimana memahami prinsip kerja dunia saham dengan cara yang lebih sederhana. Dimana bila salah satu bidak/pion pemain masuk di kotak bursa efek, maka bursa imbas pun akan dibuka. Saat bursa imbas sudah dibuka, setiap pemain punya kesempatan yang sama untuk membeli maupun menjual sahamnya.
Meskipun hanya berupa game, dibalik itu ada manfaat yang tidak kalah menarik untuk diperhatikan. Bahwa dalam hidup merupakan hal yang niscaya dan masuk akal mengumpulkan uang dan asset sebanyak mungkin sebelum datang masa pensiun atau masa tidak produktif. Namun harus di ingat, dalam perjalanan mengumpulkan pundi-pundi keuangan dan asset butuh perencanaan dan kecerdasan dalam mengelolanya. Bahkan dalam mengambil keputusan pun dihentikan setengah-setengah atau ada keraguan di dalamnya.
Cerdas dalam mengelola keuangan di sini sanggup dengan banyak cara. Tinggal keberanian kita mau pilih berinvestasi di instrument yang mana. Apakah pendidikan, property, saham, atau memanfaatkan jasa asuransi?
Merencanakan Hidup Lebih Pasti Bersama AXA
Belajar Merencanakan Masa Depan Bareng AXA Indonesia |
Dan aku sangat beruntung malam itu menjadi salah satu penerima yang terpilih dan berada di antara Kompasianer Makassar dan Nasabah AXA Financial. Kenapa aku bilang begitu? Karena malam itu topik yang dibahas tidak jauh-jauh dari duduk perkara ekonomi, keuangan, masa depan atau sebangsanya. Dan tentunya sedikit banyak ikut menjawab pertanyaan diskusi kecil aku bareng pasangan.
Yups, tema yang di diskusikan malam itu seputar perencanaan keuangan. Lebih tepatnya lagi “Merencanakan Hidup Lebih Pasti Bersama AXA”.
Dari topiknya saja sudah begitu menarik. Siapa sih yang nggak ingin hidup dan masa depannya lebih pasti? Tentu semuanya mau kan, aku pun demikian.
Namun untuk menimbulkan masa depan lebih pasti, kita harus punya planning yang lebih. Sekali lagi, mulai ketika ini harus merencanakan segalanya dengan lebih. Artinya tak cukup dimulai semenjak dini, tapi harus lebih dari itu. Atau dengan kata lain kita harus cerdas mengelola masa depan bila ingin sejahtera dan masa depan itu benar-benar pasti.
Nah, dalam mengelola financial untuk masa depan yang pasti, ada 3 situasi yang patut diperhatikan, yaitu dalam hidup ini kita harus memastikan semuanya bersiklus dengan baik di ketika sehat dan produktif. Kemudian jangan lupa juga bahwa tak selamanya kita akan sehat dan produktif, semua itu ada masanya dan harus dipikirkan semenjak masih sproduktif dan sehat. Fase yang terakhir, tidak hidup dan tidak produktif.
Selain itu, harus sanggup membedakan antara realitas dan persepsi. Karena keduanya sebetulnya punya perbedaan meski tipis sekali. Namun ketika salah sedikit, maka kesannya sanggup tidak mengecewakan fatal. Tak cuma itu saja, kita juga harus jeli dalam melihat hambatan yang menimbulkan financial selalu dalam keadaan kurang baik.
Mengubah Ketidakpastian dengan Maestro Infinite Protection (MIP) dari AXA
Ini yang menarik. Dari yang aku tangkap malam itu (Jumat, 21 Juli 2017), Maestro Infinite Protection yaitu produk asuransi yang mengatakan dukungan jiwa kepada nasabah sampai 100 tahun.
Eits, jangan terpesona dulu. Masih ada lagi yang lainnya. Apakah itu? SIMPLE dan Pasti, serta satu produk dengan multi manfaat. Bagaimana, semakin menarik bukan? Atau malah bingung. Ya udah aku jelaskan ulang.
Maestro Infinite Protection (MIP) secara umum mengatakan 3 kepastian untuk masa depan calon nasabah maupun nasabah. Diantaranya :
- Kepastian perlindungan jiwa dan kecelakaan seumur hidup sampai usia 100 tahun, ditambah dukungan kecelakaan 50% dari uang pertanggungan sampai 1 miliar.
- Manfaat dana tunai di masa pensiun sebesar 20% dari UP dasar ketika nasabah menginjak usia 65 tahun.
- Jumlah pembayaran premi dengan masa bayar yang sanggup dipilih nasabah, mulai dari 5, 10, 15, atau 20 tahun.
Nah, kapan kau mau ikut menimbulkan hidupmu jadi lebih pasti.
BTN Antara, 28 Juli 2017
Sekadar Info :
Tulisan ini terpilih sebagai pemenang lomba blog (Reportase) di Kompasiana
0 komentar
Posting Komentar