Strategi Mengatur Keuangan [Persiapan Menjelang Masa Pensiun] --- Kehidupan yaitu kenikmatan yang sementara. Ada suatu masa ketika kita berada di puncak, ada juga masanya ketika kita memasuki dan berada pada titik penghabisan. Waktu, sebuah elemen yang mengubah itu semua, hingga masa penghabisan itu pun tiba. Bagaimana perilaku Anda dan perjuangan apa yang telah Anda persiapkan dalam menghadapi masa pensiun?
Ada orang yang merasa khawatir bahkan depresi alasannya yaitu tidak tahu apa yang akan dilakukan di kehidupan selanjutnya, belum ada persiapan sama sekali, baik dari segi mental maupun finansial. Menyiapkan itu semua diharapkan perencanaan yang baik.
“Persiapan dan Perencanaan, itu kuncinya.”
Jika Anda ingin senang setelah pensiun (terhindar rasa khawatir dan depresi), maka lakukan langkah-langkah perencanaan minimal lima tahun sebelum waktu pensiun itu datang. Hal ini juga menurut penelitian bahwa perencanaan jauh-jauh hari (minimal 5 tahun sebelum masa pensiun tiba) bisa menjamin kehidupan yang lebih baik.
Untuk perencanaan, kita tidak bisa hanya melihat dari satu sisi saja, ibarat dari persiapan keuangan saja. Ya, kita juga perlu mengatur dan mempersiapkan aspek lain, ibarat aspek emosional atau mental. Namun, di sini hanya berfokus pada persiapan menjelang masa pensiun dari segi finansial saja. Berikut cara mengelola dan mempersiapkannya.
1. Buat Daftar Pendapatan dan Beban Tetap Per Bulan
Inilah tips dan cara mengelola keuangan sebelum pensiun. Saya meletakkan poin ini sebagai langkah awal perencanaan alasannya yaitu ini bersifat fundamental. Ketika Anda menciptakan daftar jumlah pendapatan dan pengeluaran tetap per bulan, Anda akan lebih gampang menyiapkan dan melaksanakan perencanaan anggaran/dana pensiun.
Mengatur dan menghitung total penghasilan kotor
Perhatikan langkah-langkah ini dengan baik. Pertama, catat semua pendapatan tetap yang diperoleh per bulan. Jika Anda juga mendapatkan pendapatan aksesori yang bersifat tidak tetap (seperti bonus, upah lembur, dan sebagainya), abaikan saja terlebih dahulu.
Setelah mengetahui pendapatan tetap per bulan, lalu hitung berapa pengeluaran tetap per bulan. Abaikan juga pengeluaran yang bersifat tidak tetap atau mendesak. Dengan demikian, Anda sanggup mengetahui pendapatan kotor per bulan.
2. Hitung Pendapatan Bersih pada Sisa Masa Produktif
Setelah mengetahui seluruh pendapatan dan pengeluaran kotor, sekarang saatnya Anda mengatur dengan melaksanakan estimasi berapa besaran pendapatan yang akan diperoleh pada sisa masa produktif Anda. Sebagai contoh, bila ketika ini Anda memasuki usia 55 tahun dan akan pensiun di usia 60 tahun, maka masa produktif Anda yaitu 5 tahun.
Contoh perhitungannya ibarat ini, misalkan Anda mempunyai pendapatan tetap yaitu Rp 5 juta per bulan dan pengeluaran tetap Rp 3 juta per bulan. Jika dihitung per tahun, maka pendapatan tetap Anda Rp 60 juta dan pengeluaran tetap Rp 36 juta. Mari kita ambil estimasi per tahun saja: Rp 60 juta - Rp 36 juta = Rp 24 juta.
Anda akan menghadapi masa pensiun di usia 60, maka Anda mempunyai sisa pendapatan higienis selama 5 tahun (Rp 24 juta x 5 = Rp 120 juta). Meskipun ini masih berupa perhitungan kasar, setidaknya perhitungan ini bisa memberi citra sehingga Anda pun bisa mengambil langkah yang sempurna untuk mempersiapkan dana pensiun.
3. Buat Daftar Seluruh Aset Yang Anda Miliki
Inilah persiapan menjelang masa pensiun selanjutnya. Jika poin sebelumnya Anda telah mengetahui pendapatan bersih, selanjutnya hitung aset yang Anda miliki; aset lancar dan aset tidak lancar. Aset lancar bisa berupa investasi jangka pendek, piutang, tabungan, dan sejenisnya. Sedangkan aset tidak lancar bisa berupa tanah, toko, rumah, mobil, investasi jangka panjang, dan bisnis/usaha apa pun yang Anda miliki.
4. Menarik Seluruh Aset yang Kurang Menguntungkan dan Memiliki Risiko Tinggi
Ok, sebelumnya Anda sudah mencatat dan menyiapkan semua daftar aset yang Anda miliki. Sekarang, saatnya untuk mengoptimalkan aset tersebut. Bagaimana cara mengelola aset yang benar?
Jika ketika ini Anda masih mempunyai aset berupa investasi jangka panjang, apa pun bentuk investasinya, pertimbangkan untuk mengatur kembali. Jika investasi tersebut bisa menghasilkan laba secara konsisten, pertahankanlah. Namun, bila investasi tersebut stagnan dan mempunyai tingkat fluktuasi yang tinggi, cari tahu cara mengelola yang benar. Jika tidak sanggup, sebaiknya ditarik saja.
Anda harus ingat bahwa masa produktif Anda tidak usang lagi, bila investasi tersebut cenderung berisiko, tentu itu akan sangat membahayakan. Anda dilarang melaksanakan spekulasi. Bisnis atau perjuangan yang cocok untuk pensiunan yaitu yang rendah risiko. Oleh alasannya yaitu itu, tarik aset-aset yang kurang menguntungkan dan cenderung berisiko. Anda harus bermain aman.
5. Saatnya Melakukan Perencanaan Anggaran Pensiun
Anda sudah mengetahui berapa aset yang Anda miliki, sekarang saatnya untuk melaksanakan perencanaan anggaran biar Anda bisa mendapatkan kehidupan yang aman, nyaman, dan senang di masa setelah pensiun. Ingat, banyak hal yang akan berubah sebelum dan setelah masa pensiun. Jadi, pikirkanlah hal ini dengan matang.
Jika perlu, Anda bisa mendatangi konsultan dan membicarakan mengenai perencanaan anggaran pensiun yang tepat. Setiap orang mempunyai kebutuhan dan kondisi yang berbeda-beda. Jadi, Anda niscaya lebih tahu bagaimana kehidupan dan kondisi Anda. Jangan meremehkan apapun, meskipun itu dianggap kecil.
6. Pastikan Anda Mengambil Asuransi Kesehatan yang Ideal
Inilah persiapan menjelang masa pensiun selanjutnya. Ingat, sehat yaitu anugerah dan tak seorang pun tahu hingga kapan ia akan sehat (tidak tahu kapan tiba waktu sakit). Oleh alasannya yaitu itu, Anda harus memikirkan untuk mempunyai asuransi kesehatan yang ideal. Biasanya, semakin tinggi biaya asuransi kesehatan, perawatan dan akomodasi yang diberikan juga semakin baik. Namun, ini tergantung cara Anda menyikapi.
Butuh trik dan seni administrasi dalam menghadapi dan mengontrol kesehatan. Ingat, kesehatan yaitu nomor satu. Berikan perhatian lebih untuk ini. Uang tidak ada artinya dibanding kesehatan, bahkan banyak orang yang rela mengeluarkan banyak uang hanya untuk pengobatan. Oleh alasannya yaitu itu, ambilah asuransi kesehatan yang ideal alasannya yaitu itu merupakan bab dari investasi diri.
7. Mengalokasikan Dana untuk Perawatan Diri
Tidak bisa dipungkiri, usia terus bertambah, dan fisik semakin melemah, jadi jangan heran bila penyakit lebih gampang menyerang. Meskipun Anda sudah mengambil asuransi kesehatan, tetap saja Anda harus melaksanakan perawatan diri. Ini bisa dilakukan sebagai persiapan menjelang masa pensiun.
“Mencegah lebih baik dari pada mengobati”.
Tidak hanya cara mengatur keuangan saja, Anda juga harus paham cara mengelola kesehatan dengan baik. Jangan hanya mengandalkan asuransi saja. Ingat, sebagian besar asuransi hanya bisa dipakai ketika Anda sudah menderita sakit. Apakah Anda mau harus mencicipi sakit terlebih dahulu? Oleh alasannya yaitu itu, rawatlah diri Anda, alokasi kan dana yang ideal untuk melaksanakan perawatan kesehatan.
Dalam menyiapkan kesehatan yang baik, ada langkah-langkah atau cara yang sederhana dan cukup sering diabaikan oleh banyak orang. Sebagai contoh, menjaga pola hidup. Ini sering kali diabaikan padahal dampaknya sangat besar. Oleh alasannya yaitu itu, hiduplah secara sehat; makan teratur, olahraga rutin, dan hindari rokok serta alkohol. Cara sederhana ini sangat efisien dan efektif untuk memproteksi diri dari penyakit.
8. Pertimbangkan untuk Mencari Alternatif Investasi
Investasi juga bisa dijadikan sebagai perjuangan yang cocok untuk pensiunan. Banyak sekali instrumen investasi yang tersedia. Meskipun begitu, Anda juga harus menyesuaikan dengan kondisi Anda ketika ini. Investasi terbaik tidak hanya di sektor keuangan saja, tapi juga bisa di sektor pendidikan dan kesehatan. Jika Anda punya anak cucu, misalnya, cobalah mengalokasikan dana untuk pendidikannya. Itu sangat penting.
9. Jangan Lupa Bersedekah
Masukkan amal saleh ini sebagai bab dari persiapan menjelang masa pensiun dan setelah pensiun. Sudah saatnya kita melihat dari dimensi yang lain. Saya tidak memaksa Anda untuk melaksanakan hal ini. Namun, saya menyarankan Anda untuk melakukannya.
Bukan tanpa alasan, hal ini didasarkan pada dongeng orang-orang senang terdahulu bahwa mereka menempatkan sedekah sebagai langkah terbaik untuk menjaga kebahagiaan hidup. Begitu indah bila aktivitas mengisi masa pensiun dengan hal-hal baik.
“Semakin banyak Anda memberi, semakin banyak yang Anda dapatkan”.
Kita tidak pernah tahu kebaikan ibarat apa yang akan menolong kita kelak. Jika Anda memberi sesuatu kepada orang lain ketika ini, bisa jadi orang tersebut kelak akan membantu Anda. Bersedekah tidak hanya berupa uang, tapi juga bisa berupa jasa, dan lainnya. Jadi, lakukanlah kebaikan ini.
0 komentar
Posting Komentar